Google

2008年2月6日水曜日

Malu bertanya sesat di jalan

Malu bertanya sesat di jalan.Sebuah ungkapan yang sudah tak asing lagi di telinga.Ungkapan yang kalau di uraikan secara terperinci memiliki arti yang dalam.

Mungkin sebagian kita sering menggunakan ungkapan ini dalam konteks realnya,ketika tersesat di jalan.Atau berada di suatu tempat yang asing.Tapi bila kita lihat dan cerna lebih dalam tak hanya saat itu saja ungkapan ini pas digunakan.

Anak kecil yang dihadapkan pada mainan baru pasti akan bertanya,ini apa,untuk apa dan sebagainya.Ketika kita akan mengerjakan sesuatu tapi kita tidak mengerti bagaimana aturan kerjanya,sudah tentu kita akan bertanya.Ketika kita ingin lebih mengerti sesuatu,kita juga akan bertanya.

Bertanya dan terus bertanya.Tentunya tanpa bertanya kita tak akan bisa melaksanakan sesuatu dengan benar,tanpa bertanya tak tertutup kemungkinan kita gagal.Tanpa disadari `Malu bertanya sesat di jalan` merupakan ungkapan alami rasa ingin tau manusia,merupakan ungkapan wajar seorang yang memiliki akal sebagai langkah pertama mencegah kegagagalan.

Tapi tak sedikit karena ke ego-an atau merasa diri paling hebat,manusia takut untuk mendekati tahap `bertanya`ini.Walhasil bertindak asal-asalan,tak sesuai aturan,dan yang lebih mengherankan lagi tidak memiliki keinginan untuk bertanya,atau mengevaluasi kegagalannya itu pada sumber yang lebih berpengalaman.Sungguh ke ego-an dan harga diri selalu membutakan manusia. Sejauh mana harga diri anda akan menuntun anda pada kegagalan?Anda sendiri yang memutuskan.

Jangan pernah malu untuk bertanya.Bertanya bukan berarti bodoh,bertanya adalah salah satu bukti dan langkah menuju kepintaran.Pintar mengolah jawaban,pintar mengolah informasi, dan pintar memanfaatkan situasi.

0 件のコメント: